Operasional Whoosh
![]() |
| teknologi whoosh |
Program ini membuktikan kemampuan bangsa Indonesia dalam menguasai teknologi transportasi berkecepatan tinggi. Melalui pelimpahan peran ini, SDM KAI siap menjadi operator, inovator, dan pemimpin di sistem kereta cepat
Catatan: Hingga Oktober 2025, sebanyak 513 SDM PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau 89 persen dari total 579 peserta program transfer knowledge Whoosh telah dinyatakan lulus. Mereka siap mengelola operasional dan perawatan kereta cepat pertama di Asia Tenggara secara mandiri.
COO Danantara, Dony Oskaria:
Tidak usah khawatir bahwa Whoosh ini kan memberikan manfaat banyak ya, terutama sekali transportasi. Sehari itu sekarang kurang lebih 20.000-30.000 penumpang yang kita layani. Yang paling penting kita sampaikan kepada masyarakat bahwa secara operasional, KCIC itu sudah membukukan positif secara operasional, sehingga tidak khawatir terhadap proses operasional karena EBITDA-nya juga positif KCIC itu. Tinggal masalah hutang pembangunan yang lalu. Yang ini tentu ada opsi, beberapa opsi, dan kita pastikan tentu opsi yang terbaik. Menurut saya ya gak terlalu sulit sebenarnya secara korporasi. Karena secara korporasi kan perusahaannya EBITDA-nya positif. Tinggal masalah cicilannya mau dimana kan itu aja. Jadi gak rumit dan pasti akan kita selesaikan
Direktur Program Indef, Eisha M Rachbini:
Bahkan pada 2025, kerugiannya tembus ke angka Rp1,6 triliun. Akumulasi kerugian tersebut menandakan KCIC selaku pengelola Kereta Whoosh, masih menghadapi tekanan pembiayaan dan menjadi masalah yang belum teruraikan penyelesaiannya hingga saat ini. Sebesar 60 persen kerugian dari PSBI ini, merupakan atribut dari KAI selaku pemegang saham mayoritas dalam konsorsium. Risiko fiskal yang ada dalam BUMN merupakan dampak bagi keuangan negara
Catatan: PSBI adalah sejumlah perusahaan pelat merah atau BUMN yang tergabung dalam konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia
sumber data: kompas, sindonews, inilah






