May 2022

30 May 2022

Gubernur (mulai) Melirik Industri Syariah


 

gub
Industri Halal Syariah

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati :

Upaya pemerintah dalam melakukan program-program ekonomi dan keuangan syariah memang membutuhkan kerja sama, termasuk dengan daerah, karena tidak bisa dilakukan oleh satu kementerian dan lembaga

Diperlukan pula adanya definisi yang jelas untuk semua orang dari sebuah kegiatan ekonomi di industri sektor keuangan maupun riil yang dapat dinyatakan memenuhi persyaratan syariah.
 
Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono (21 Mei 2024):
Alhamdulillah, Jawa Timur berhasil memborong delapanpenghargaan dari sepuluh kategori Anugerah Adinata Syariah tahun ini. Ini adalah bukti komitmen Jatim dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Kali ini, Jawa Timur berhasil memborong delapan penghargaan dari sepuluh kategori dalam Anugerah Adinata Syariah pada 20 Mei 2024. Adapun kedelapan penghargaan yang diraih Jawa Timur antara lain Juara 5 Kategori Keuangan Sosial Syariah, Juara 3 Kategori Program Inovasi pada Sektor Ekonomi Syariah, Juara 1 Kategori Keuangan Mikro Syariah, dan Juara 2 Kategori Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren.  Termasuk Juara 4 Kategori Zona KHAS (Kuliner Halal Aman Sehat), Juara 3 Kategori Industri Halal, Juara 4 Kategori Kelembagaan Daerah yang Difokuskan pada Pengembangan Ekonomi Syariah di Tingkat Daerah/Provinsi, serta Juara 4 Kategori Keuangan Syariah.


sumber berita
KOMPAS

02 May 2022

Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri


 

kep
Kepercayaan Terhadap Polri

Kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian, termasuk Polri, merupakan fondasi penting dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di suatu negara. Namun, dalam beberapa waktu belakangan, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri mengalami penurunan yang cukup signifikan. Berdasarkan data survei yang dilaporkan oleh Liputan6, salah satu penyebab utama anjloknya kepercayaan ini adalah berbagai kasus yang melibatkan oknum kepolisian, seperti penyalahgunaan wewenang, tidak profesionalnya penanganan kasus, hingga dugaan korupsi. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi Polri untuk merebut kembali kepercayaan masyarakat.

Mengapa Kepercayaan Masyarakat Menurun?
Menurut tulisan di media Republika, Kapolri sendiri mengakui bahwa ada penurunan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Salah satu penyebabnya adalah perilaku beberapa oknum yang merusak citra institusi. Ketika masyarakat melihat adanya ketidakadilan atau tindakan yang tidak sesuai dengan hukum, wajar jika rasa percaya terhadap institusi yang seharusnya melindungi mereka menjadi luntur. Selain itu, ekspektasi masyarakat yang semakin tinggi terhadap transparansi dan profesionalisme Polri juga menjadi tantangan tersendiri. Di era digital, informasi menyebar dengan cepat, dan setiap insiden yang melibatkan polisi dapat langsung menjadi perhatian publik. Hal ini memperbesar tuntutan agar Polri tidak hanya cepat bertindak, tetapi juga bertindak dengan benar dan adil.

Pentingnya Kepercayaan Masyarakat terhadap Polisi
Kepercayaan masyarakat terhadap polisi adalah aset yang sangat berharga. Ketika masyarakat percaya pada institusi ini, mereka akan lebih kooperatif dalam melaporkan kejahatan, mematuhi hukum, dan mendukung berbagai program keamanan. Sebaliknya, jika kepercayaan menurun, masyarakat cenderung enggan bekerja sama atau bahkan bersikap skeptis terhadap tindakan kepolisian. Seperti yang dijelaskan dalam artikel Media Indonesia, mempertahankan kepercayaan publik adalah tugas utama setiap institusi kepolisian. Polri harus mampu menunjukkan bahwa mereka bekerja untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa Polri tetap menjadi institusi yang dihormati dan diandalkan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Harapan untuk Masa Depan Polisi
Meski tantangan yang dihadapi Polri cukup besar, harapan untuk perbaikan tetap ada. Dengan komitmen yang kuat untuk mereformasi diri, Polri memiliki peluang besar untuk kembali merebut hati masyarakat. Kunci utamanya adalah konsistensi dalam menunjukkan bahwa mereka adalah pelindung dan pengayom masyarakat yang dapat diandalkan. Kepercayaan masyarakat terhadap Polri bukan sesuatu yang bisa dibangun dalam semalam, tetapi membutuhkan waktu, kerja keras, dan kesungguhan. Dengan langkah yang tepat, Polri dapat kembali menjadi institusi yang dibanggakan oleh rakyat Indonesia. Mari terus mendukung upaya perbaikan ini demi keamanan dan kesejahteraan bersama.
 
sumber berita: liputan6mediaindonesiarepublika