October 2022

06 October 2022

Resiko Masa Depan : Kemiskinan


bpj
Mencegah Kemiskinan

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Sulawesi Utara, Sunardy Syahid :
Manfaat BPJamsostek diharapkan mampu cegah timbulnya angka kemiskinan baru.
Manfaat BPJamsostek sudah dirasakan banyak tenaga kerja baik yang mengalami kecelakaan kerja, kematian maupun di masa tua.
Jaminan Sosial bicara masa depan.

Dia bukan rencana yang disusun untuk memecahkan atau meyelesaikan persoalan hari ini.
Jaminan Sosial (termasuk Pensiun, Kesehatan ataupun Jaminan Hari Tua) membantu kita menghadapi "
RESIKO" yang mungkin terjadi di masa depan. Hal2 buruk (spt kemiskinan) yang belum terjadi di hari ini bisa "dicegah" dengan Program Jaminan sosial.

sumber bacaan
Inews

03 October 2022

Masyarakat Prov NTB Mendapat Jaminan Sosial Walaupun Bukan PNS


Bukan PNS

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah :

"Kalau meninggal ada santunannya, kalau kecelakaan kerja ada santunannya, bahkan berobat, bukan hanya obat sampai sembuh ditanggung, bahkan kita tidak bekerja pun dihitung ada gajinya".


Masyarakat tidak harus menjadi PNS bila menginginkan mendapat standard fasilitas/jaminan sosial (modern) tersebut.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendaftarkan 10 ribu petani dan buruh tani tembakau di wilayahnya dalam Program BPJS Ketenagakerjaan 
(BPJAMSOSTEK).

sumber berita
Tempo

01 October 2022

Apa Kabar 1-Milyar Sebagai Uang Pensiun PNS


 

pns
PNS 1-Milyar

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rahmawart :
"Kita sama sekali tidak pernah berpikir sebagai beban. Itu konsekuensi dari yang kita janjikan selama ini. Tafsir beban adalah skema pay as you go (saat ini), dimana orang di masa lalu yang hidup sampai menerima pensiun dan harus dibayar orang-orang sekarang".
Dengan skema fully funded, pemerintah akan mulai menyisihkan dana sekian persen dari gaji PNS setiap bulan. Hasil penyisihan dana itu disimpan di dana pensiun untuk kemudian dikelola dan nantinya dibayarkan sebagai manfaat saat PNS mulai pensiun.

Kajiannya sudah sampai mana Pak?

sumber berita
CNBC Indonesia