Digitalisasi UMKM Indonesia

17 December 2024

Digitalisasi UMKM Indonesia


 

dig
UMKM Indonesia

Di era modern ini, perkembangan teknologi digital telah menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi dinamika bisnis di seluruh dunia. Di Indonesia, komunitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga tidak luput dari efek transformatif ini. Melansir beberapa sumber berita terkait, mari kita teliti lebih dalam tentang bagaimana digitalisasi sedang mengubah wajah UMKM Indonesia dan bagaimana hal ini mempengaruhi pasarnya.

Onboarding Massal UMKM ke Ekosistem Digital
Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya serius untuk onboarding sebanyak 22,68 juta UMKM ke ekosistem digital. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan inklusi digital dan memfasilitasi UMKM dalam menghadapi persaingan global. Dengan menggunakan platform digital, UMKM dapat lebih mudah menghubungi pelanggan, mengelola stok barang, dan melakukan transaksi online. Hal ini bukan saja membuat proses operasional lebih efisien tapi juga meningkatkan visibilitas merek di pasar internasional.

Rupiah Digital Dunia UMKM
Perkembangan digitalisasi juga tercermin dalam popularitas rupiah digital atau e-money. Banyak UMKM yang mulai menggunakan metode pembayaran digital seperti QRIS (Quick Response Code Internet Service), GoPay, dan lain-lain. Pembayaran digital ini tidak hanya mempermudah transaksi namun juga mengurangi biaya operasional. Misalnya, dengan menggunakan QRIS, UMKM dapat langsung menerima uang tanpa harus repot-repot menghitung gaji kasir manual. Hal ini tentunya sangat efektif dalam meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis.

Strategis Menuju Pasar Internasional
Digitalisasi juga memberikan kesempatan besar bagi UMKM untuk menembus pasar internasional. Dengan adanya platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada, UMKM dapat dengan mudah mempromosikan produknya ke seluruh pelosok negeri dan bahkan ke luar negeri. Contohnya, ribuan produk UMKM asli dari daerah seperti Citeureup, Bogor, telah dipesan untuk memenuhi kebutuhan Ibu Kota Negara Baru (IKN). Ini menunjukkan bahwa ada peluang besar bagi produk lokal untuk mendapatkan tempat di pasar yang lebih luas.

Literasi Digital
Namun, meski digitalisasi membawa banyak manfaat, UMKM juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah rendahnya literasi digital di kalangan pelaku usaha kecil. Banyak UMKM yang belum terbiasa dengan teknologi canggih dan sulit untuk memahami cara menggunakannya. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah dan organisasi non-profit telah meluncurkan berbagai program edukasi digital untuk membantu UMKM meningkatkan kemampuan teknologinya.

Contoh lainnya adalah kolaborasi antara bank dan perusahaan fintech dengan UMKM. Dengan bantuan teknologi, UMKM dapat lebih mudah mendapatkan pinjaman modal dan mengelola keuangan bisnisnya. Meta, misalnya, telah bekerja sama dengan beberapa bank untuk membuka akses pinjaman produktif bagi UMKM melalui platform media sosialnya.

Popularitas e-money
Perkembangan digitalisasi UMKM Indonesia adalah cerminan kuat betapa cepatnya zaman berubah. Dengan onboarding massal ke ekosistem digital, popularitas e-money, dan strategi menuju pasar internasional, UMKM saat ini memiliki kesempatan besar untuk berkembang dan mandiri. Meskipun ada tantangan yang perlu diatasi, pemerintah dan organisasi non-profit siap membantu melalu program edukasi dan fasilitasi teknologi. Dengan demikian, di masa depan, UMKM Indonesia pasti akan menjadi aktor utama dalam perekonomian negara dan dunia.
 
sumber berita: katadatakompasrri

0 comments :

Post a Comment