Mengapa Pekerja India dan Pakistan Sukses di Luar Negeri?

23 February 2025

Mengapa Pekerja India dan Pakistan Sukses di Luar Negeri?


 

ind
Pekerja India Pakistan

Sebagai pekerja migran, masyarakat Indonesia mungkin pernah bertanya: “Mengapa pekerja dari India dan Pakistan sering sukses bekerja di luar negeri, bahkan jadi pemimpin?” Jawabannya tidak sesederhana “lebih pintar” atau “lebih beruntung”. Ada faktor sistemik, budaya, dan kebijakan yang membuat mereka unggul.

Pendidikan dan Keterampilan: Senjata Utama
Orang India dan Pakistan terkenal dengan kemampuan teknis dan bahasa Inggris yang mumpuni. Sistem pendidikan mereka fokus pada bidang sains, teknologi (IT), dan kesehatan. India, misalnya, menghasilkan 1,5 juta lulusan IT setiap tahun. Pakistan juga punya universitas teknik ternama seperti NUST.

Keterampilan ini sesuai dengan kebutuhan global. Contohnya, 75% visa kerja H-1B di AS diisi pekerja India. Sementara di Jerman, lulusan medis Pakistan banyak direkrut rumah sakit karena kekurangan dokter.

Jaringan Diaspora: Saudara di Rantau yang Solid
Bayangkan merantau ke negara asing tanpa kenal siapa-siapa. Pekerja India dan Pakistan tidak perlu khawatir karena komunitas diaspora mereka sangat kuat. Di AS, 4,5 juta warga India membentuk jaringan bisnis dan profesional di Silicon Valley. Di Inggris, komunitas Pakistan menguasai sektor transportasi dan restoran.  

“Diaspora ini seperti keluarga besar. Mereka saling bantu cari kerja, tempat tinggal, bahkan modal usaha,” kata Ahmad, pekerja Pakistan di Berlin.  

Kebijakan Negara Tujuan: Pintu Terbuka untuk Tenaga Ahli
Negara seperti Kanada, Jerman, dan AS punya kebijakan imigrasi ramah pekerja terampil. Kanada menerapkan sistem poin yang memprioritaskan lulusan IT atau dokter. Jerman mengeluarkan Blue Card untuk menarik tenaga ahli dari Asia Selatan.  

Pakistan termasuk 10 besar penerima Blue Card di Jerman (2022). Sementara India mendapat kuota terbesar visa kerja AS. Ini bukan kebetulan, tapi strategi negara maju memenuhi kebutuhan SDM.  

Etos Kerja dan Adaptasi: “Lapar” akan Kesempatan  
Budaya kerja di India dan Pakistan menekankan disiplin, kerja keras, dan fleksibilitas. Banyak pekerja Pakistan di Jerman rela ambil shift malam atau pekerjaan fisik, seperti sopir truk atau perawat. Di AS, pekerja India terkenal dengan jam kerja panjang di sektor IT.  

“Kami terbiasa bersaing ketat sejak kecil. Saat dapat kesempatan di luar negeri, kami berusaha maksimal,” ujar Rajesh, engineer India di California.  

Sektor-Sektor Strategis: Mengisi Pasar yang Lapar  
Pekerja India dan Pakistan pintar membaca celah pasar global:  
India: Menguasai sektor IT (Google, Microsoft dipimpin CEO India), kesehatan, dan keuangan.  
Pakistan: Fokus pada tenaga medis, konstruksi, dan logistik (40% sopir truk di Inggris berasal dari Pakistan).    

Apa yang Bisa Dipelajari?
Kesuksesan India dan Pakistan bukan hanya tentang “bakat”, tapi ada hal lainnya eperti kata laporan DW di Jerman, “Keberhasilan Pakistan di Jerman adalah bukti bahwa keterampilan + jaringan = peluang” 

sumber berita: cnbcindonesia, dw

0 comments :

Post a Comment